Indramayu, Suarajurnalis – Budidaya burung puyuh merupakan salah satu potensi bisnis peternakan yang menjanjikan untuk dikembangkan di Indonesia khususnya di Kabupaten Indramayu. Apalagi peluang pasar sangat terbuka lebar dan permintaan telur sangat tinggi.
Burung Puyuh termasuk unggas penghasil telur terbesar nomor dua setelah ayam petelur dengan beberapa keunggulan, diantaranya mampu berproduksi dalam usia muda dengan produktivitas telur yang tinggi, memiliki masa produksi yang panjang hingga 18 bulan.
Selain itu ternak burung puyuh tidak memerlukan lahan yang luas, modal usaha yang dibutuhkan relatif lebih murah, memiliki pangsa pasar yang luas dengan harga yang relatif stabil.
Melihat peluang tersebut, BUMDes Mekar Jaya Desa Sukaperna Kecamatan Tukdana sejak beberapa tahun lalu mengembangkan budidaya burung puyuh yang bisa dijadikan sebagai Pendapatan Asli Desa (PADes) yang berkontribusi bagi pembangunan di desanya.
Pengelola budidaya burung puyuh, Ujang menjelaskan, saat ini jumlah burung puyuh yang dikelolanya sekitar 2.000 ekor. Dari jumlah tersebut bisa menghasilkan telur setiap hari antara 3-100 kilogram dengan harga jual antara Rp.37.000 – Rp.40.000 per kilogram.
Menurut Ujang, peluang budidaya burung puyuh sangat menjanjikan apalagi permintaan pasar sangat tinggi dan produksi telur puyuh yang ada saat ini belum bisa mencukupi kebutuhan atau permintaan telur puyuh di masyarakat Indramayu.
Namun demikian, budidaya yang dilakukan oleh BUMDes sempat mengalami kerugian karena adanya kematian massal yang diakibatkan virus.
“Pernah dalam waktu tiga hari sekitar sembilan ribu burung mati. Ini kerugian besar bagi kami. Tetapi alhamdulillah sekarang kita bangkit lagi,” katanya.
Ujang dan pengelola lainnya berharap, usaha budidaya burung puyuh oleh BUMDes ini diharapkan semakin maju dan bisa memberikan kontribusi makin besar bagi perekonomian Desa Sukaperna.
Untuk itu sebagai business plan kedepan, pihaknya berharap akan semakin banyak lokasi-lokasi budidaya burung puyuh yang dikelola masyarakat dan menjalin kemitraan bersama BUMDes.
red: Al Aris