SuaraJurnalis, Lampung (Tanggamus)- Pembentukan kepengurusan Koperasi desa ( Kopdes ) di kelurahan kuripan menuai kritikan Oleh salah satu warga yang tidak ingin namanya di publis pasalnya kepengurusan tersebut di buat setingan secara tertutup tanpa memberikan peluang kepada masyarakat untuk dapat mendaftarkan diri untuk menjadi salah satu kepengurusan Kopdes, Selasa (20/04/2025).
“malam selasa kita dapat info mereka musyawarah untuk kepengurusan kopdes, ” ya, kita merasa ini tak adil seharusnya Pak Lurah harus bisa transfaran secara terbuka jangan diam – diam dan bisa memberikan peluang kepada kami untuk dapat ikut andil atau di berikan secara mendaftarkan diri agar lebih kompeten.
ini malah berbalik mereka secara diam – diam sudah membentuk anggota dengan cara di tunjuk oleh pak lurah. Pungkasnya.
Saat di mintai tanggapan via whatshapp Lurah Kuripan Kota agung Tanggamus sedikit enggan memberikan Komentar.
Hanya memberikan balasan hadir hari senin dan saat di berikan tanggapan perihal mengapa pembentukan pengurus di adakan secara tertup. Pak Lurah Rio Iskandar memberikan balasan ” Ia beritakan saja biar terkenal.
Bahasa itu mencontoh kan peribahasa seolah – olah merasa sombong terhadap media ini.
Negara kita yang berdemokrasi seolah- olah tak berdemokrasi di matanya.
Tak sepatut seorang pemimpin ( Lurah ) masyarakat mencerminkan bahasa yang tidak etis dan tidak elok.
Program Koperasi Desa Merah putih yang di pelopori Presiden Prabowo subianto yang di atur oleh Inpres No 9 Tahun 2025 dan di teken oleh prabowo di jakarta pada kamis 27 maret 2025, ini Rencananya berkisar mencapai 400 Triliun dan setiap unit koperasi juga renacananya akan di suplay alokasi dana sebesar 5 miliar. itu artinya Apabila Koperasi desa tidak terkelola dengan benar akan seperti apa jadinya dari awal pembentukan saja sudah diam- diam. (*)
