Yan Mandenas Desak PSSI Berantas Mafia Wasit: PSBS Biak Dirugikan Saat Hadapi Persis Solo

Jayapura,Suarajurnalis.online.com Ketua Umum PSBS Biak, Yan Permenas Mandenas, melontarkan kritik keras terhadap kepemimpinan wasit dalam pertandingan antara PSBS Biak melawan Persis Solo pada pekan lanjutan kompetisi Liga 1 Indonesia. Ia menilai wasit tidak menjalankan tugas secara adil dan telah merusak semangat fair play dalam pertandingan krusial tersebut.

“Kita sangat menyayangkan kepemimpinan wasit dalam laga PSBS melawan Persis Solo. Tidak terlihat adanya profesionalisme dan fair play dalam mengawal jalannya pertandingan,” ujar Mandenas kepada media usai laga, Minggu (11/5/2025).

Bacaan Lainnya

Mandenas mengungkap bahwa sebelum pertandingan digelar, ia telah menerima informasi mengenai adanya indikasi bantuan untuk kemenangan Persis Solo. Menurutnya, jika Persis kalah dari PSBS, klub asal Jawa Tengah itu berpotensi masuk ke zona degradasi.

“Saya sudah mendengar kabar bahwa Solo akan dibantu untuk menang melawan PSBS. Karena kalau kalah, mereka masuk ancaman degradasi. Ini menunjukkan betapa tidak sehatnya dinamika sepak bola nasional kita,” kata Mandenas.

Ia menilai situasi ini mencerminkan persoalan mendalam dalam tata kelola sepak bola Indonesia, khususnya terkait kepemimpinan wasit dalam laga-laga penentu papan klasemen.

Dalam laga tersebut, menurut Mandenas, banyak peluang PSBS yang tidak dihargai oleh perangkat pertandingan. Beberapa pelanggaran yang semestinya menguntungkan PSBS justru tidak direspon wasit, bahkan cenderung menguntungkan tim tamu.

“Dengan situasi seperti ini, jelas terlihat wasit berpihak kepada Persis Solo. Ini bukan lagi pertandingan yang sehat, ini sudah merusak sportivitas,” tegasnya.

Sebagai bentuk respons, Mandenas menuntut agar PSSI segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap perangkat pertandingan yang bertugas di Papua dan secara tegas membasmi dugaan praktik mafia wasit yang disebut masih bercokol dalam sistem kompetisi Indonesia.

“Saya minta PSSI ambil tindakan tegas. Mafia wasit harus diberantas. Selama mafia ini masih ada, sepak bola Indonesia tidak akan pernah maju. Klub-klub yang berinvestasi besar akan terus dirugikan,” tegas anggota DPR RI ini.

Sebagai klub promosi, Mandenas menyebut PSBS telah berjuang maksimal sepanjang musim ini. Meski kalah dalam laga tersebut, pihaknya ingin menutup musim dengan tetap menjaga kehormatan klub dan masyarakat Biak.

“Meski kami kalah, tapi kami kalah secara terhormat, bukan karena diakali. Kami akan lakukan doa bersama masyarakat Biak sebagai bentuk syukur dan refleksi atas perjuangan tim ini,” pungkasnya.

Ia juga berharap dua laga terakhir PSBS bisa dipimpin oleh wasit yang adil dan profesional, serta meminta agar tidak ada lagi praktik-praktik yang merusak integritas kompetisi nasional.(Redaksi/MR)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *