Suara Jurnalis | Manokwari,– Advokat dan Pembela Hak Asasi Manusia (Human Rights Defender/HRD), Yan Christian Warinussy, mendesak Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk memerintahkan Kapolda Papua Barat melakukan pemeriksaan terhadap Kapolres Teluk Bintuni, AKBP Choiruddin Wahid, beserta anggotanya. Senin, (30/12/2024)
Menurut Warinussy, langkah ini terkait dugaan keterlibatan Kapolres dalam operasi senyap yang berujung pada hilangnya Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, AKP Tommy Samuel Marbun, di Kali Rawara, Distrik Moskona Barat, pada Rabu (18/12).
Desakan tersebut didasarkan pada keterangan klien Yan Christian Warinussy, Silas Meyem, yang turut berada di lokasi kejadian. Meyem menjelaskan bahwa pada hari itu, ia bersama tiga anggota polisi, termasuk Roland Manggaprouw (anggota Buser Polres Teluk Bintuni), menyeberangi Kali Rawara yang banjir akibat hujan deras. Sementara itu, AKP Marbun menyusul menyeberangi kali dengan berenang sendiri tanpa pengawalan.
“Saya melihat Pak Kasat mengenakan baju gelap, rompi berisi magazen, membawa senjata di punggung, dan pistol di pinggang,” ungkap Meyem.
Ia juga menyebut bahwa setelah tiba di seberang, mereka mendengar AKP Marbun berteriak meminta tolong sebelum akhirnya hilang di arus sungai.
Menurut Meyem, tidak ada baku tembak sebelum kejadian, namun ia mendengar bunyi tembakan beberapa kali setelah AKP Marbun tenggelam. “Karena takut, saya memutuskan melarikan diri,” jelasnya. Meyem juga membantah tuduhan bahwa ia membawa tas dan ponsel milik Roland Manggaprouw. “Saya hanya mengenakan pakaian seadanya saat itu dan tidak tahu siapa yang membawa barang tersebut,” tegasnya.
Atas insiden ini, Yan Christian Warinussy meminta agar AKBP Choiruddin Wahid, Roland Manggaprouw, serta anggota lain dari Satuan Reskrim Polres Teluk Bintuni, Brimob, dan TNI yang terlibat, segera diperiksa oleh Divisi Propam Mabes Polri dan Propam Polda Papua Barat.
“Pemeriksaan menyeluruh terhadap Kapolres Teluk Bintuni, AKBP Choiruddin Wahid, sangat penting mengingat adanya dugaan keterlibatan dalam operasi senyap yang berakhir tragis ini,” ujar Warinussy.
Ia menekankan bahwa penyelidikan harus dilakukan secara transparan untuk memastikan keadilan bagi keluarga AKP Tommy Samuel Marbun dan masyarakat Teluk Bintuni.
(Refly)