Warga Geram, Bandar Togel “Umi” Seolah Tak Tersentuh Hukum di Nabire

Suara Jurnalis | Nabire — Praktik perjudian togel kembali marak di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah. Sosok bandar besar berinisial Umi, yang sejak lama diduga sebagai pengendali jaringan togel di wilayah tersebut, kembali menjalankan bisnisnya secara terang-terangan meski berkali-kali telah dibubarkan aparat penegak hukum. Kondisi ini memicu kegelisahan masyarakat karena hukum terkesan tidak berjalan semestinya.

Berdasarkan pantauan eksklusif tim CNEWS di lapangan, aktivitas transaksi antara pengecer dan pembeli togel terlihat berlangsung di sejumlah titik, terutama di kawasan Sriwini dan ruas jalan utama dalam Kota Nabire. Penjualan dilakukan secara terbuka, seolah tidak ada ancaman hukum yang membayangi para pelaku.

Bacaan Lainnya

Sejumlah warga mengungkapkan, meskipun aparat sempat melakukan penertiban, bisnis togel yang dikendalikan Umi selalu muncul kembali dengan pola operasi yang lebih tertutup namun tetap masif. Hal ini memunculkan dugaan adanya oknum yang melindungi praktik tersebut.

“Sudah beberapa kali dibubarkan, tapi tetap hidup lagi. Tidak ada efek jera. Sepertinya ada yang melindungi,” ungkap seorang warga yang meminta identitasnya dirahasiakan. Sabtu (22/11/2025).

Kembalinya aktivitas togel ini memunculkan opini publik bahwa bandar tersebut seakan kebal hukum. Masyarakat menilai aparat penegak hukum (APH) tidak serius menangani aktor utama yang berada di balik jaringan perjudian yang sudah lama meresahkan warga Nabire itu.

“Kalau bandarnya tidak ditangkap, pembubaran kecil di lapangan tidak akan menyelesaikan masalah. Dia harus diproses hukum secara tuntas,” tegas salah satu tokoh masyarakat Nabire kepada media.

Kritik tajam juga muncul terhadap kinerja aparat yang dinilai hanya menyasar pengecer level bawah, sementara dalang utamanya tetap bebas beroperasi. Akibatnya, kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum semakin menurun.

Sementara itu, tokoh adat Papua menyampaikan keprihatinan mendalam atas dampak sosial yang ditimbulkan dari praktik perjudian ini. Menurut mereka, maraknya togel telah merusak tatanan sosial keluarga dan membuka ruang bagi generasi muda terjerumus pada gaya hidup yang merugikan.

“Anak-anak Papua sedang mengejar masa depan yang lebih cerah. Jangan kotori mereka dengan praktik-praktik yang merusak bangsa ini,” ujar seorang tokoh adat dalam keterangannya.

Selain merusak moral masyarakat, perputaran uang dalam bisnis togel diduga telah mengganggu stabilitas ekonomi keluarga, terutama bagi mereka yang sering berharap keberuntungan instan melalui perjudian.

Masyarakat pun mendesak Kepolisian dan Pemerintah Daerah Papua Tengah untuk mengambil langkah tegas dan transparan dalam menindak para pelaku judi togel, terutama terhadap bandar besar yang selama ini diduga tidak tersentuh hukum.

Langkah penegakan hukum yang menyasar aktor utama dinilai penting untuk memutus mata rantai perjudian serta memulihkan rasa keadilan dan kepercayaan publik terhadap institusi negara.

Warga berharap bahwa tindakan nyata dapat segera dilakukan agar praktik perjudian togel benar-benar hilang di Kabupaten Nabire, bukan hanya dibubarkan sementara namun kembali berjalan seolah tanpa hambatan.

(Tim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *