Suara Jurnalis | Boven Digoel – Tahun 2023 tampaknya menjadi tahun yang kelam bagi pemerintahan Kabupaten Boven Digoel seiring munculnya berbagai tuduhan korupsi yang melibatkan pejabat tinggi.
Dugaan korupsi berkaitan dengan pelaksanaan empat proyek infrastruktur dengan nilai total lebih dari satu miliar rupiah yang tidak dilelangkan dan telah dicairkan sepenuhnya.
Menurut laporan warga setidaknya ada empat proyek yang disoroti mencakup:
1. Proyek Peningkatan Jalan Langoan – Iniyandit dengan nilai kontrak Rp. 13.082.153.000 kepada CV. Idaman Pratama Sejahtera.
2. Pembangunan Jalan PLBN Yetetkun Distrik Ninati, dikerjakan oleh CV. Ikari Indah dengan nilai proyek Rp. 7.256.236.500.
3. Proyek Pembangunan Jalan Komot Kampung Timka Distrik Ninati, dengan nilai Rp. 4.588.500.000 oleh CV. Pusaka Caldera.
4. Proyek Penataan Halaman BPKAD, yang dikerjakan oleh CV. Permata Boven Perkasa dengan nilai Rp. 1.673.791.790.
Dikutip dari MMCnews.id, proyek-proyek tersebut dilaporkan dikontrak pada bulan Oktober dan November 2023 dan hanya dalam satu bulan sudah dilakukan penagihan pekerjaan fisik 100%. Namun, laporan dari masyarakat, selain itu investigasi oleh MMCnews.id mengungkapkan bahwa mengenai dua proyek lain yang diduga fiktif,
“Diduga ada dua proyek fiktif, yang pertama adalah pembangunan jalan di distrik Kombay (kampung Wanggemalo) dan distrik Firiwage (kampung Firiwage), yang dibiayai oleh Otsus Block Grant dengan nilai Rp. 6.273.069.454. Proyek kedua adalah pembangunan jalan ruas Dema – Fefero dengan nilai kontrak Rp. 5.866.911.00, yang dikerjakan oleh CV. Mutiara Timur, “kata warga. Senin (20/05/20204).
Irwan Ahmad, Kepala Sub Bidang Ekonomi Bappeda Boven Digoel, telah menyatakan kekhawatiran yang serius terkait akuntabilitas penggunaan dana publik dalam proyek-proyek tersebut pada awak media mmcnews.id pada wawancara 12 Maret lalu.
“Menurut laporan warga bahwa Tidak ada tanda-tanda pekerjaan infrastruktur yang dilakukan di wilayahnya, sehingga menimbulkan pertanyaan serius tentang kemana dana tersebut mengalir, ” kata Irwan.
Pihak berwenang diharapkan segera bertindak untuk menyelidiki dugaan korupsi ini dan memastikan transparansi serta akuntabilitas dalam penggunaan dana publik, khususnya dalam proyek pembangunan infrastruktur di Kabupaten Boven Digoel.