Indramayu, Suarajurnalis – Anggota DPR RI, Dedi Wahidi, bersama Bupati Indramayu, Nina Agustina, melakukan kunjungan kerja untuk meninjau infrastruktur di Kabupaten Indramayu, (17/9/2024).
Kunjungan ini berfokus pada kondisi sungai, jembatan, gorong-gorong dan jalan nasional di tujuh titik di wilayah Kecamatan Krangkeng, Karangampel, Juntinyuat, dan Balongan.
Dalam keterangannya Dedi Wahidi menyampaikan, banyak keluhan dari masyarakat, terutama dari kuwu dan petani, terkait jembatan yang sudah tua dan rusak. Jembatan yang rusak ini menyebabkan kesulitan transportasi dan berpotensi menyebabkan banjir jika tidak segera diperbaiki.
Dedi Wahidi menambahkan, perbaikan infrastruktur ini membutuhkan anggaran besar yang tidak bisa sepenuhnya dicover oleh APBD kabupaten maupun provinsi. Karena itu, dukungan dari pemerintah pusat menjadi sangat penting untuk merealisasikan proyek ini.
Selain masalah jembatan dan jalan, sungai-sungai di wilayah tersebut juga menjadi sorotan utama dalam kunjungan kerja ini. Tingginya tingkat sedimentasi dan penyempitan sungai menyebabkan banjir setiap kali hujan besar turun, sehingga diperlukan tindakan normalisasi
Bupati Indramayu, Nina Agustina, merespon dengan baik keluhan tersebut. Bupati Nina menyatakan, pemerintah kabupaten siap mendukung upaya normalisasi dan perbaikan infrastruktur.
“Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dan mencegah bencana alam di wilayah ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala BBWS Cimanuk Cisanggarung menyampaikan, upaya normalisasi sungai akan segera dilakukan dengan pengiriman alat berat ke lokasi mulai Senin, 16 September 2024.
Ia menuturkan, untuk perbaikan bisa dimulai paling lambat tahun depan, mengingat kondisi infrastruktur yang mendesak juga menekankan peninggian dan pembaruan gorong-gorong di sepanjang jalan nasional menjadi prioritas.
Selain itu, Kepala BBPJN DKI Jakarta – Jawa Barat Sjovfa Roliansjah menyampaikan, kerjasama antara Balai Jalan dan BBWS akan fokus pada manajemen air dan pembersihan sedimentasi serta sampah di beberapa titik sungai dan gorong-gorong.
“Diskusi mengenai skema perbaikan dilakukan untuk mencari cara yang paling efisien dalam hal pembiayaan. Ini menjadi langkah penting sebelum dilakukannya pelebaran jalan nasional dan normalisasi aliran air,” ujarnya.
red: Al Aris