Rifaiyah Indramayu Safari Ziarah Ke Masyayikh Di Jawa Tengah

Indramayu, Suarajurnalis – Ratusan jamaah rifa’iyah dari berbagai daerah di Indonesia memadati sejumlah lokasi makam masyayikh di Kabupaten Wonosobo – Jawa Tengah, puncaknya mereka menghadiri peringatan 16 Syawalan pasca idul fitri, sebuah tradisi ziarah akbar untuk mengenang murid-murid generasi pertama KH. Ahmad Rifa’i Ibnu Muhammad yang berasal dari Kalisalak Kendal.

Peringatan ini sudah berjalan bertahun-tahun bukan hanya menjadi momentum spiritual, tetapi juga ruang silaturahmi yang mempererat persaudaraan, kekeluargaan antar warga rifaiyah dari berbagai penjuru tanah air.

Begitu juga Pimpinan Daerah (PD) Rifaiyah Kabupaten Indramayu – Jawa Barat, jajaran pengurus dan jamaahnya ikut hadir dalam rangka puncak tahlil Akbar 16 Syawalan sekaligus ziarah ke beberapa masyayikh, para muassis dan muharrik rifaiyah, (16/4/2025).

Suasana kekeluargaan dan kehangatan begitu terasa, berbaur bersama sekaligus dijadikan sebagai ajang silaturahmi, halal bihalal halal. Warga setempat dengan sukarela menyediakan pos sedekahan yang menyajikan aneka makanan dan minuman bagi peziarah.

“Ini bukan hanya ziarah, tetapi tingkat emosional spiritual dan kelengkapan keguyuban sosial kami sebagai warga rifaiyah, kami selalu hadir dalam tahlil akbar 16 syawalan, dan ini juga merupakan agenda tahunan dari PD rifaiyah Indramayu,” ujar salah satu pengurus rifaiyah Indramayu.

Adapun rute ziarah 16 Syawalan tahun 1446 H /2025 M, murid-murid Mbah Rifa’i antara lain :

1. Syekh Hasan Thoyib Kalibening – Mojotengah

2. Syekh Hasan Darda’, Kalibening – Mojotengah

3. Syekh Abdul Hadi, Dalangan – Kertek

4. Syekh Abu Mansur, Ngadisalam – Sapuran

5. Syekh Ishaq, Ngadisalam – Sapuran

6. Syekh Abdul Ghoni, Ngadisalam – Sapuran

7. Syekh Abdul Hamid dan Syekh Hasan Busyro, Karangsambo – Sapuran

8. Syekh Abdul Aziz, Krajan Tempursari – Sapuran

9. Syekh Abu Hasan, Bojong – Kepil

Napak tilas, awal puncak tahlil akbar syawalan bertepatan dengan sejarah perjalanan Mbah rifai, yakni tanggal 16 Syawal juga merupakan hari di mana KH. Ahmad Rifa’i secara resmi diberangkatkan ke pengasingan di Ambon, yaitu Kamis, 19 Mei 1859 M, bertepatan dengan 16 Syawal 1275 H.

Ziarah 16 Syawalan bukan sekadar rutinitas tahunan, bahkan bagi jamaah rifaiyah, kegiatan ini adalah cara untuk menyambung kembali tali ruhani dengan guru-guru mereka. Di sela-sela doa dan ziarah, jamaah merenungkan kembali ajaran KH. Ahmad Rifa’i tentang tauhid, keistiqamahan, serta perlawanan terhadap kolonial.

red: Al Aris

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *