MINUT, SUARA JURNALIS — Sejarah Golkar selalu berbicara tentang kemenangan, bahkan partai bergambar pohon beringin ini senantiasa mendapatkan kemenangan dengan prosentase perolehan suara di atas 60 persen sehingga memposisikan Golkar sebagai kekuatan politik Single Majority di zamannya.
Hal tersebut disampaikan salah satu Politisi Partai Golkar Inisial EM alias Edy, dalam pertemuan di salah satu cafe Hotel Kota Manado Jumat (01/03/2024).
Dikutip dari Idm Times, Pada Pemilu 1987 dan Pemilu 1992, Golkar bahkan menang di atas 70 persen,” kata Kang Ace dihadapan para peserta yang hadir.
“Sejarah telah mencatat sejak Pemilu 1971 dan setelah Pemilu 1977 yakni Pemilu 1977, 1982, 1987, 1992 hingga 1997 dengan kontestan Pemilu terdiri dari PPP, GOLKAR, dan PDI, sebagaimana diatur di dalam UU No. 3 Tahun 1975 tentang Parpol dan Golkar waktu itu, Golkar selalu berada pada posisi menang.
Lanjutnya, kemudian memaparkan pada Pemilu 1971 Goljar menang 62,82% atau 236 kursi, Pemilu 1977 (62,11%) atau 232 kursi, Pemilu 1982 (64,43%) 242 kursi, Pemilu 1987 (73,16%) 299 kursi, Pemilu 1992 (68,10%) 282 kursi dan Pemilu 1997 (74,51%) atau sebanyak 325 kursi.
“Selanjutnya pada era lreformasi di bawah kepemimpinan Presiden B.J. Habibie yang mendorong terbentuknya UU Bidang Politik, di mana dalam rangka pemilu, menurut UU terkait peserta pemilu adalah partai politik.
Maka pada saat itu Partai Golkar dideklarasikan pada 7 Maret 1999 sedangkan Pemilu 1999 dilakukan pada bulan April 1999,” ungkapnya
Saat itu, kata dia, deklarasi Partai Golkar dilakukan melalui rapat terbuka di Gelora Bung Karno, dihadiri oleh sekitar 150 ribu peserta. “Pada Pemilu 1999 Partai Golkar memperoleh 22,44% suara atau 120 kursi di DPR. Pemilu 2004 Golkar berhasil memperoleh 21,58% atau 128 kursi atau naik 8 kursi,” sambungnya
Untuk itu ia Berharap Kader Golkar yang bertarung di Pileg 2024 Saat ini harus bersatu menjaga dan perkuat agar supaya mendapat kursi yang sebanyak banyak nya untuk memperlebar sayap partai Golkar.
(FerM)