Suara Jurnalis | Manokwari – Aktivitas tambang emas ilegal di kawasan Waserawi, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, masih berjalan mulus meskipun Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat telah melakukan penertiban.
Fakta ini memicu kecurigaan publik bahwa ada praktik tebang pilih dalam penegakan hukum terhadap para pelaku tambang ilegal.
Sejumlah warga setempat menilai, meskipun aparat gencar melakukan razia dan penangkapan di beberapa titik, sejumlah nama besar yang diduga terlibat tetap bebas beroperasi.
Salah satunya adalah Haji Rasni, yang disebut-sebut sebagai salah satu pemain lama di bisnis tambang emas ilegal Waserawi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, Haji Rasni sudah lama berkiprah di dunia tambang ilegal, bahkan punya usaha toko dengan nama “HR” namun hingga kini tidak pernah tersentuh proses hukum.
Bahkan, meskipun sudah beberapa kali berganti pucuk pimpinan Polda Papua Barat, namanya tetap aman dari penindakan aparat.
Sumber terpercaya menyebutkan bahwa Haji Rasni memiliki jaringan kuat, termasuk seorang tokoh berpengaruh di kawasan SP 2 Manokwari.
Jaringan ini diduga menjadi tameng yang membuat aktivitasnya sulit dijangkau oleh penegakan hukum.
Informasi lainnya yang beredar menyebut, Haji Rasni kerap melakukan pembelian emas dari para penambang langsung.
Aktivitas ini memuluskan perputaran uang hasil tambang ilegal yang jumlahnya tidak sedikit.
Kondisi ini dinilai mengkhianati upaya pemberantasan tambang ilegal yang sedang digencarkan oleh Polda Papua Barat.
Masyarakat mempertanyakan komitmen aparat dalam menindak seluruh pelaku tanpa pandang bulu.
“Kalau benar ada tebang pilih, ini jelas merusak kepercayaan publik kepada aparat. Penegakan hukum harus berlaku untuk semua, tidak hanya untuk penambang kecil,” ujar seorang tokoh masyarakat Manokwari yang enggan disebut namanya. Rabu, (13/08/2025).
Aktivitas tambang ilegal di Waserawi sendiri telah lama menjadi masalah lingkungan dan sosial. Selain merusak ekosistem sungai, praktik ini juga memicu konflik horizontal di antara penambang, serta potensi tindak kriminal lainnya.
Pengamat hukum di Manokwari menilai, jika aparat serius, penangkapan terhadap pemain besar seperti Haji Rasni adalah langkah penting untuk memutus mata rantai bisnis ilegal ini. “Tanpa menyentuh aktor utama, tambang ilegal akan terus hidup,” tegasnya.
Masyarakat kini menunggu langkah tegas dari Kapolda Papua Barat untuk segera menangkap Haji Rasni dan menindak seluruh pihak yang terlibat dalam bisnis emas ilegal di Waserawi. Harapannya, penegakan hukum dilakukan secara adil, transparan, dan tanpa pandang bulu.(*)