Suara Jurnalis | Manokwari – Senin (25/2) sore, sekitar pukul 17.45 WIT, Advokat dan Pembela Hak Asasi Manusia (HAM), Yan Christian Warinussy, bertemu dengan seorang tahanan muda bernama Zakarias Tibiay di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Polresta Manokwari. Dalam pertemuan singkat itu, Tibiay mengungkapkan sesuatu yang mengejutkan.
“Bapa, saya minta maaf. Sebenarnya saya tidak tahu apa-apa tentang bapa dapat tembak itu,” ucapnya lirih dari balik jeruji besi.
Warinussy, yang menjadi korban percobaan pembunuhan pada 17 Januari 2024 di Jalan Yos Sudarso, Sanggeng, Manokwari, menegaskan bahwa proses hukum harus terus berjalan untuk mengungkap siapa dalang sebenarnya di balik aksi keji ini.
Ia juga meminta penyidik Polresta Manokwari untuk mendalami keterlibatan nama-nama lain seperti Otis Ullo, Jimi Ulo, dan Nokanol Ullo.
“Saya masih meyakini bahwa peristiwa ini bukan sekadar motif balas dendam. Ada kemungkinan kuat bahwa ini terkait dengan pekerjaan saya sebagai Pembela HAM dan Pemerhati Korupsi di Manokwari dan Tanah Papua,” ujar Warinussy.
Kasat Reskrim Polresta Manokwari, AKP Raja Napitupulu, kini menghadapi tantangan besar dalam mengungkap dalang di balik serangan ini.
Apakah Zakarias Tibiay dan kawan-kawannya hanya pion dalam permainan yang lebih besar? Ataukah ada aktor intelektual yang bersembunyi di balik layar?
(Refly)
