Menggapai Lailatul Qadar di Bulan Suci Ramadhan Oleh : H. Abdul Rofi’ Afandi

Indramayu, Suarajurnalis – Ramadhan adalah bulan sejuta berkah dan bulan sejuta rahmat sehingga pada bulan ini bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa saling berlomba-lomba untuk memperbanyak amal kebaikan dan beribadah kepada Allah Swt.

Dalam sebuah riwayat dijelaskan Rasulullah SAW. Bersabda bahwa “apabila sudah datang malam terakhir dari bulan Ramadhan, maka langit, bumi, dan para Malaikat semua menangis dan menjerit karena melihat akan ada sebuah musibah besar yang akan menimpa Umat Muhammad”.

Kemudian para Sahabat Nabi bertanya, “Musibah apa Ya…., Rasul..?”, Rasulullah SAW menjawab,“ Karena Ramadhan akan segera pergi, Ramadhan akan segera berakhir”. Kenapa dengan berakhirnya bulan suci Ramadhan langit, bumi, dan para malaikat semuanya menangis dan menjerit dan menganggap akan ada sebuah musibah besar yang menimpa umat Muhammad?

Karena pada bulan suci Ramadhan segala doa dikabulkan oleh Allah SWT, semua sedekah diterima, dan amal ibadah kita dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT.

Pantas saja, ketika Ramadhan akan segera berakhir meninggalkan kita, langit, bumi, dan para Malaikat semua menangis dan menjerit dan mengatakan bahwa akan ada sebuah musibah besar yang akan menimpa umat Muhammad. Karena pada bulan yang lain selain bulan Ramadhan kita sudah tidak punya kesempatan lagi untuk meraih semua itu.

Bahkan dalam hadits yang lain Rasulullah SAW. Bersabda “Andai saja umatku tahu keistimewaan apa yang ada pada bulan Suci Ramadhan niscaya mereka akan mengharapkan/meminta kepada Allah (semua bulan) sepanjang tahun dijadikan bulan suci Ramadhan”

Ini menandakan bahwa betapa besarnya rahmat dan anugerah yang Allah berikan kepada umat Muhammad pada saat bulan suci Ramadhan. Maka sangatlah rugi bagi orang yang menyia-nyiakan datangnya bulan suci Ramadhan dengan tanpa meningkatkan kualitas ibadahnya kepada Allah SWT.

Bicara tentang Ramadhan tentu tidak lepas dari malam yg disebut malam “Lailatul Qadar”, karena 1 dari 30 malam yang ada di bulan suci Ramadhan ada 1 malam yg disebut Lailatul Qadar. Hanya saja kapan datangnya Lailatul Qadar? Wallahu A’lam hanya Allah yang tahu.

Para Ulama masih beda pendapat mengenai kapan datangnya Lailatul Qadar. Sebagian Ulama mengatakan bahwa Lailatul Qadar bisa saja terjadi di antara salah satu malam bulan suci Ramadhan mulai dari malam pertama sampe malam terakhir bulan Ramadhan. Pendapat Ulama yang lain mengatakan bahwa Lailatul Qadar terjadi di antara salah satu 10 malam terakhir dari bulan Ramadhan (tanggal 21-30 Ramadhan).

Namun pendapat yang lebih populer mengatakan bahwa Lailatul Qadar terjadi pada salah satu tanggal ganjil dari 10 malam terakhir bulan suci Ramadhan (Tanggal 21, 23, 25, 27 29 Ramadhan). Terjadinya Lailatul Qadar sengaja dirahasiakan oleh Allah agar kita semua berlomba-lomba memperbanyak ibadah (Sholat Tarawih, Tadarus, Qiyamul Lail, I’tikaf, Dzikir dan lainya ) secara utuh dan sempurna mulai dari tanggal 1-30 Ramadhan dengan harapan bisa meraih Lailatul Qadar. Sebab andaikata Allah langsung menjelaskan bahwa Lailatul Qadar terjadi pada tanggal/malam tertentu niscaya Ummat Muhammad hanya akan berlomba-lomba melakukan ibadah pada malam tersebut.

Mengapa malam itu dinamakan Lailatul Qadar? Karena pada malam itu Allah akan menaqdirkan segala sesuatu yang ada di langit dan bumi termasuk menaqdirkan nasib seseorang. Apakah dia akan menjadi orang yang bahagia atau orang yang sengsara baik di dunia maupun di akhirat nanti? Apakah dia akan menjadi seorang pejabat atau tidak untuk di masa yang akan datang? Semua kan ditentukan oleh Allah pada malam itu. Karenanya pada malam hari di bulan suci Ramadhan kita dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah, membaca istighfar, memanjatkan Doa memohon kepada Allah apa yang menjadi hajat kita, siapa tahu kita beruntung bisa menemukan Lailatul Qadar sehingga dosa-dosa kita diampuni oleh Allah dan segala hajat kita dikabulkan.

Semoga kita semua pada Ramadhan tahun ini bisa meraih Lailatul Qadar, dosa-dosa kita diampuni oleh Allah dan segala hajat kita dikabulkan. Barang siapa yang kwalitas ibadahnya pada Ramadhan tahun ini lebih baik dari Ramadhan sebelumnya maka, dia termasuk golongan orang yang beruntung, dan barang siapa yang kualitas ibadahnya pada Ramadhan tahun ini jauh lebih rendah dari Ramadhan sebelumnya maka, dia termasuk orang yang merugi.

* penulis Pengurus LP PWNU Jabar

red: Al Aris

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *