Melakukan Aksi Damai, 2 Orang Mahasiswa Diamankan Ke Polresta Manokwari

Suara Jurnalis | Manokwari – Direktur Eksekutif LP3BH Meminta Kepada Kapolda Papua Barat Untuk Menghentikan Tindakan berlebihan kepada mahasiswa yang melakukan aksi damai.

Hal ini katakannya kepada media melalui pesan rilisnya. Senin (11/12/2023).

Bacaan Lainnya

‘Sebagai Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, saya meminta Kapolda Papua Barat untuk memerintah Kapolresta Manokwari dan jajarannya untuk menghentikan segenap tindakan berlebihan (show of force) yang dilakukan “menghadapi” aksi unjuk rasa damai yang dilakukan oleh kelompok-kelompok mahasiswa di depan kampus Universitas Papua (Unipa), ” ujarnya.

Aksi unjuk rasa damai tersebut sesungguhnya tidak menimbulkan efek Negatif sama sekali terhadap situasi sosial, ekonomi dan hak-hak masyarakat kecil di Manokwari dan sekitarnya.

“LP3BH Manokwari menerima informasi bahwa unjuk rasa yang diduga dilakukan di bawah koordinasi beberapa organisasi seperti KNPB Mnukwae, FIM WP, GPRP, SONAMAPA, IMPT, IMAPA, MPM Unipa, dan FNMPP tersebut sama sekali tidak ada tanda tanda terjadi kekerasan, sebaliknya aksi berlangsung dalam damai, ” kata Warinussy.

Terlihat ada Sekitar 9 (sembilan) orang anggota intelijen dari berbagai satuan yang tengah memantau aksi awal tersebut.

“Unjuk rasa secara umum berlangsung dalam suasana damai. Tiba-tiba terjadi informasi bahwa ada tindakan penangkapan atau membawa 2 (dua) mahasiswa atas nama Noak Stefen Miagoni (21) Mahasiswa Fakultas Peternakan Jurusan Produksi Ternak. Serta Panual Mirin (25) Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra Unipa. Keduanya menurut keterangan rekan dan keluarganya, saat ini sedang diamankan untuk dimintai keterangannya di Polresta Manokwari dan atau Polsek Amban, ” katanya.

Akibat tidak sependapat dengan pandangan dan perilaku oknum-oknum anggota Polres, maka terjadi tindakan lempar melempar dari para masa pengunjuk rasa.

“Menurut sumber kami, bahwa tindakan lempar melempar antara masa aksi dengan anggota Polresta Manokwari dan aparat Brimob tidak berlangsung lama, ” cetus Warinussy.

LP3BH Manokwari sedang melakukan monitoring serta mengkawal proses perkara/kasus ini untuk kepentingan Advokasi lebih lanjut.

“Kami menduga telah terjadi serangkaian tindakan aparat Polresta Manokwari yang mengarah pada kesalahan prosedur serta tindakan berlebihan yang mengancam nyawa orang lain sebagaimana diatur dalam aturan perundangan yang berlaku. Sebagai Advokat dan Pembela HAM, saya mendesak Kapolresta Manokwari untuk memberikan akses yang seluas-luasnya bagi kedua mahasiswa Unipa yang kini ditahan, guna memperoleh pengacara/advokat untuk mendampinginya dalam pemeriksaan saat ini, ” pungkasnya.

(Refly Andika Putra)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *