Cirebon Jawa Barat Suara jurnalis – Minggu 21 Mei 2023. Kami team media temui Ketua PKN Kabupaten Cirebon. Namanya Maolana. Lahir Cirebon 1976. Putra Kedua KH. Ahmad Satibi dan Nyonya Mas’amah, putri KH. Eyos Samsudin, Cikulak, Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon.
Karir Politiknya dimulai dari amanat Almarhum Ayahnya yaitu KH. Ahmad Satibi yang merupakan tokoh NU dan pendiri dan Ketua Yayasan Ma’arif NU Waled di awal pendiriannya beserta 8 tokoh lainnya. Maolana juga termasuk dari 9 pendiri Ma’arif NU Waled.
Atas dasar amanat beliau KH. Ahmad Satibi, Maolana ikut peran politik membantu pergerakan PKNU ( Partai Kebangkitan Nasional Ulama ), tapi sebab PKNU tidak lolos PT 4%, maka selasai Pemilu tidak melanjutkan karir politiknya.
“Benar, PKNU awal sejarah saya ikut peran politik sebab diminta ayah saya membantu suara PKNU,” jelasnya kepada kami.
Dijelaskan juga setelah itu fakeum tidak ikut politik lagi. Tapi tahun 2013, diajak masuk PPP, tapi menolak, baru di tahun 2017 diajak kembali ke PPP, pada akhirnya 2018 ikut pencalegan di Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
“Ya, sebab terus terusan diajak, akhirnya ikut ke PPP dan Mencaleg,” tambahnya.
Tapi nasib Belum berbaik kepadanya, pemilu 2019 belum berhasil menduduki kursi legislatif. Sedangkan pasca muscab PPP di tahun 2019 bulan November, Maolana mundur dari PPP.
Fakeum kembali di partai lebih dari 2 tahun pasca muscab PPP Kabupaten Cirebon. Di Tahun 2022 diminta menjadi Ketua PKN ( Partai Kebangkitan Nusantara) yang digawangi oleh Gede Pasek Suardika dan H. Sri Mulyono.
“Padahal waktu itu saya sudah mau istirahat dan mencoba mengembalikan kondisi saat pasca muscab,” jelasnya, saat ditanyakan apa alasan ke PKN.
Dijelaskan juga sebab musabab perpindahannya secara singkat, bahwa akibat konflik internal PPP kabupaten Cirebon yang menyebabkannya mundur dari PPP kabupaten Cirebon.@njas
