SAMPANG – Bupati Sampang H. Slamet Junaidi meresmikan ruang pelayanan kesehatan Magnetic Resonance Imaging (MRI) di RSUD dr. Mohammad Zyn, Kamis (22/6/2023).
Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Sampang H. Abdullah Hidayat, Anggota DPRD Sampang Nasafi, Kasdim 0828/Sampang, Perwakilan Polres Sampang, Kepala Kantor Kemenag Sampang H. Abdul Wafi, Kepala OPD di lingkungan Pemkab Sampang, Dirut dan Dewan Pengawas RSUD dr. Mohammad Zyn, Ketua IDI Sampang, Ketua PPNI Sampang.
Direktur RSUD dr. Mohammad Zyn dr. Agus Akhmadi menyampaikan jika di awal hendak membeli MRI, pihaknya meminta ijin kepada Bupati Sampang.
“Saat itu jawaban beliau, selama bermanfaat untuk masyarakat Sampang diijinkan dan alhamdulilah spek MRI di RMSZ lebih tinggi daripada PHC,” ujarnya.
Adanya MRI tersebut diharapkan dapat membantu pasien yang seharusnya dirujuk ke Surabaya dapat ditangani cukup di Sampang.
“Pastinya bisa menghemat biaya jika tidak sampai dirujuk, dan yang paling penting untuk biaya pelayanan MRI gratis tercover oleh UHC,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Sampang H. Slamet Junaidi mengapresiasi adanya layanan kesehatan Magnetic Resonance Imaging (MRI) di RSUD dr. Mohammad Zyn yang merupakan satu-satunya di Pulau Madura.
Pihaknya merasa bangga bahwa proses pengembangan sarana prasara RSUD dr. Mohammad Zyn terus menunjukkan progres yang positif.
“Hari ini, satu lagi fasilitas kesehatan baru resmi diluncurkan, kita patut mengapresiasi karena kini RSUD dr. Mohammad Zyn memiliki fasilitas canggih yang diharapkan melengkapi kemampuan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, pelayanan prima di bidang kesehatan sangat bergantung pada banyak faktor diantaranya ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai.
“Poin ini hendaknya menjadi salah satu atensi manajemen RSUD dr. Mohammad Zyn agar terus eksis sebagai rumah sakit yang maju,” tambahnya.
Hadirnya fasilitas MRI tersebut semakin memantapkan RSUD dr. Mohammad Zyn untuk menjadi Rumah Sakit rujukan di Pulau Madura.
“Selain itu juga cita-cita kita menjadikan Rumah Sakit Kelas B Pendidikan yang menuntut adanya serba komputerisasi dalam melaksanakan berbagai proses dan tindakan penanganan pasien,” ungkapnya.
Lebih lanjut, pihaknya tetap menggarisbawahi bahwa fungsi MRI sebatas alat bantu dalam memberikan diagnosis secara akurat, sehingga perlu disokong SDM yang professionalitas.
“Saya minta seluruh jajaran untuk tetap konsisten secara profesional dan berdedikasi dalam melayani masyarakat, niatkan ibadah karena kita terus mendukung pengembangan RSUD dr. Mohammad Zyn salah satunya juga akan merelokasi ke lahan seluas 6,2 hektare di Torjun,” tukasnya.
Relokasi tersebut nantinya diharapkan mendukung pengembangan RSUD dr. Mohammad Zyn sebagai Rumah Sakit Rujukan di Pulau Madura dan menjadi pusat layanan jantung, kanker, urologi, kesehatan ibu dan anak serta otak.
“Kita upayakan agar RSUD dr. Mohammad Zyn memiliki kapasitas 500 Bed, serta wahana pendidikan bagi mahasiswa kedokteran, keperawatan, kebidanan serta bidang ilmu terkait yang lain,” pungkasnya.
Di akhir, pihaknya menegaskan jika pembangunan RSUD baru tersebut akan dimulai di tahun 2024 dengan target selesai di tahun 2026.
Moh Sahidi
Narasi