Kuwu Muda, Gaya Baru! Desa Krasak Naik Kelas Lewat Data

Indramayu, Suarajurnalis – Tahun 2025 menjadi tonggak bersejarah bagi Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu. Desa ini resmi dinobatkan sebagai Desa Cinta Statistik 2025 oleh tiga lembaga bergengsi: Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), serta Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Indramayu.

Predikat prestisius ini tidak lepas dari kepemimpinan Kuwu Khaerul Isma Arif, sosok pemimpin muda visioner yang mulai menjabat sejak usia 26 tahun dan kini di usia 30, berhasil membawa angin segar dalam tata kelola pemerintahan desa berbasis data.

“Kami percaya, kekuatan data adalah kunci pelayanan dan pembangunan desa yang lebih baik,” ungkap Kuwu Arif dalam Podcast YouTube Jendela Iwo, (27/5/2025).

Salah satu inovasi unggulan yang diterapkan di Desa Krasak adalah sistem pemutakhiran data warga secara rutin setiap tanggal 28 tiap bulan. Proses ini melibatkan perangkat desa dan para Ketua RT yang telah dibekali pelatihan tentang pentingnya validitas dan akurasi data.

Informasi yang dikumpulkan mencakup data penduduk seperti warga yang meninggal dunia, pindah domisili, hingga mereka yang berangkat ke luar negeri. Setelah diverifikasi, data tersebut dipublikasikan melalui Papan Kependudukan di kantor desa, menciptakan budaya transparansi dan keterbukaan informasi kepada masyarakat.

Desa Krasak juga menunjukkan kepedulian luar biasa terhadap warganya yang bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI). Sejak tahun 2022, desa secara aktif melakukan pendataan rinci terhadap PMI dan Calon PMI, bekerja sama dengan berbagai lembaga untuk mencegah praktik Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Tak hanya itu, data penting lain seperti ibu hamil, anak berisiko stunting, tingkat pendidikan, serta warga miskin ekstrem juga dihimpun dan dijadikan dasar dalam penyusunan kebijakan desa yang lebih akurat dan berpihak pada kebutuhan nyata masyarakat.

“Kami berharap ke depan data bisa terus diperbarui, termasuk data pendidikan, kemiskinan, pengangguran, pertanian, dan lainnya,” tambah Kuwu Arif.

Selain unggul dalam pengelolaan data, Kuwu Arif juga fokus pada pembangunan sumber daya manusia, terutama generasi muda. Ia menggagas berbagai pelatihan keterampilan praktis seperti pengelasan, barbershop, tata boga, dan rias pengantin bagi remaja putri, untuk mendorong kemandirian ekonomi pemuda desa.

Program ini bertujuan membekali anak-anak muda agar tidak hanya mencari kerja, tetapi mampu menciptakan peluang usaha sendiri di lingkungan mereka.

Kuwu Arif berharap keberhasilan Desa Krasak dalam membangun sistem data yang terintegrasi dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kabupaten Indramayu.

“Dengan data yang akurat, pemerintah desa bisa menyusun program dan anggaran secara lebih efektif, termasuk dalam hal pelatihan dan pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya.

red: Al Aris

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *