Misteri kematian Aan alias Revan Santoso terus memunculkan fakta baru. Salah satu media online sempat memberitakan bahwa almarhum meninggal dunia di Rutan Kotamobagu. Namun kabar itu dibantah keras oleh pihak Rutan.
Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kepala Rutan Kotamobagu menegaskan bahwa pemberitaan tersebut adalah hoaks. Ia memastikan bahwa Revan Santoso meninggal di rumah sakit, bukan di dalam Rutan Kotamobagu.
“Almarhum meninggal di rumah sakit, bukan di Rutan. Selama di Rutan, perlakuan terhadap almarhum sudah sesuai dengan standar SOP. Kami pun kaget ketika mendapat kabar duka tersebut,” tegas Kepala Rutan.
Dengan pernyataan ini, Kepala Rutan meluruskan informasi yang simpang siur di masyarakat. Fakta yang benar, kematian almarhum terjadi saat dalam perawatan di rumah sakit, bukan di dalam rumah tahanan.
Meski begitu, kasus ini tetap menyisakan banyak pertanyaan. Sebelum meninggal, almarhum sempat menulis secarik surat yang menyebut dirinya dianiaya oleh oknum kepolisian Polres Bolaang Mongondow Selatan. Dalam surat tersebut bahkan tercantum nama Kasat Reskrim dan sejumlah anggota yang diduga terlibat.
Sementara itu, Kejaksaan sebelumnya menyebut bahwa almarhum masuk tahanan dalam kondisi sehat. Pihak keluarga pun sudah meminta otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Manado untuk mencari kebenaran penyebab kematian.
Publik kini menanti hasil otopsi dan transparansi penuh dari aparat terkait. Kasus ini akan menjadi ujian serius bagi penegakan hukum di Sulawesi Utara, khususnya di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.