SuaraJurnalis | Manokwari – Jerih payah Kapolri untuk memulihkan citra Polri sepertinya sia sia, kini Polri kembali memburuk dengan adanya kegiatan ilegal judi jenis togel yang begitu marak di Provinsi Papua Barat Kabupaten Manokwari sehingga kinerja Inspektur Jenderal Daniel Tahi Monang Silitonga perlu di evaluasi.
Padahal Kapolri sudah bekerja keras memberantas segala jenis judi offline maupun online namun kegiatan haram tersebut malah di pelihara oleh anak buah nya sendiri yang berada di Polda Papua Barat.
Hal ini diungkapkan oleh nara sumber yang namanya tidak mau di publikasikan kepada media karena sudah sangat meresahkan. Jumat (14/07/2023).
Menurutnya judi togel yang marak di Kabupaten Manokwari sudah sangat memprihatinkan dan sepertinya dipelihara oleh oknum oknum Aparat Penegak Hukum.
“Sudah sangat jelas kupon putih togel di jual terang terangan di pinggir jalan yaitu, pasar wosi, pasar ikan sanggeng, polisi tidur tiga belas, sanggeng dalam, bahkan sampai ke daerah Prafi, namun Aparat Penegak Hukum tidak ada tindakan sama sekali, inikan berpotensi nama baik dan citra Kepolisian menurun, “Katanya.
Dia mengatakan, bandar judi togel punya kekuatan besar sehingga Kepolisian Polda Papua Barat tidak mampu membersihkan praktik judi.
“Dugaan saya sepertinya Bos Judi Togel punya kekuatan besar dengan jaringan yang luas sehingga Kepolisian Polda Papua Barat tak mampu dan tak berkutik untuk memberantas praktik judi ini, padahal pengecer kupon putih berjualan di depan umum, ” Ujarnya.
Dia menambahkan hal ini harus menjadi atensi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memberatas antek antek Sambo yang masih ada di tubuh Polri.
“Kapolri harus membersihkan antek antek Sambo yang masih melekat di tubuh Polri, karena hal ini akan membuat citra Polri kembali menurun di mata masyarakat, jika perlu Kapolri Harus pertanyakan kepada Kapolda Papua Barat siapa dalang di balik ini sehingga paraktik judi togel masih berkelanjutan sampai dengan sekarang, “imbuhnya.
Perlu diketahui Kapolri telah menegaskan Dia memerintahkan seluruh jajarannya, dari Mabes Polri hingga Polda, untuk membabat habis pelaku aktivitas judi, baik online maupun konvensional.
Bukan hanya pemain dan bandar yang Kapolri perintahkan untuk disikat, tetapi juga pihak-pihak yang mem-backing aktivitas tersebut.
“Tak hanya para pemain dan bandar saja, namun juga pihak yang mem-backing di belakangnya serta melakukan pemblokiran situs-situs judi online,” tulis akun resmi Instagram Divisi Humas Polri,
Sigit menekankan bahwa pelanggaran tindak pidana seperti perjudian, baik online maupu konvensional, harus ditindak tegas.
Dia bahkan mengancam akan mencopot Kapolres, Direktur, hingga Kapolda yang di daerahnya masih terjadi praktik judi.
“Saya tidak memberikan toleransi. Kalau masih ada kedapatan, pejabatnya saya copot. Saya tidak peduli apakah itu Kapolres, apakah itu Direktur, apakah itu Kapolda, saya copot,” ujar Sigit dalam keterangannya saat di lansir oleh Kompas.com. (Tim).