SENTANI, Suarajurnalis.online.com– Dalam rangka mempererat persaudaraan dan solidaritas, Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Pegunungan menggelar pesta rakyat di Lapangan Trikora, Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (23/4/2025). Ribuan masyarakat dari berbagai latar belakang, tokoh adat, tokoh agama, dan pejabat pemerintah turut hadir memeriahkan acara yang berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan.
Dalam sambutannya, Gubernur Papua Pegunungan, Jhon Tabo, menegaskan pentingnya menjaga persatuan di tengah dinamika pembentukan provinsi baru di Tanah Papua. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap bersatu meski secara administratif telah terbagi dalam enam provinsi.
“Papua ini hanya satu, hanya soal kebun saja yang berbeda. Ada kebun di gunung dan ada kebun di sini. Tapi kami akan tetap bekerja dan memberikan hasil terbaik bagi kebun kita bersama,” ungkap Jhon Tabo disambut tepuk tangan warga.
Gubernur juga menyoroti pentingnya pendidikan dan iman sebagai fondasi utama kemajuan masyarakat Papua, khususnya bagi generasi muda di wilayah pegunungan.
“Anak-anak gunung harus sekolah dengan baik. Orang gunung bisa maju karena pendidikan dan Injil. Kamus kehidupan yang paling sempurna itu ada di dalam Alkitab,” tegasnya.
Ia mengutip kisah Musa dalam Alkitab sebagai gambaran bahwa Tuhan sedang mempersiapkan generasi pemimpin baru untuk Papua. Gubernur pun mendorong masyarakat agar tidak sekadar bermimpi, melainkan mewujudkannya dengan kerja keras dan keyakinan.
“Kita bangun Papua dengan dasar iman dan kasih. Jangan memaksa Tuhan, tetapi mohonlah kepada-Nya waktu yang terbaik,” pesannya penuh harap.
Sementara itu, Wakil Gubernur Papua Pegunungan, Ones Pahabol, menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Kabupaten Jayapura yang telah menjadi rumah dan tempat tumbuh bagi banyak anak-anak pegunungan.
“Kami besar di sini, dengan gizi pendidikan dan gizi rohani. Hidup kami dibentuk oleh adat dan agama. Jangan sampai bergeser dari nilai-nilai itu. Jayapura tetap rumah bagi kami hingga Tuhan Yesus datang,” ucapnya penuh rasa haru.
Ones Pahabol juga menegaskan bahwa meskipun kini mereka menjalankan tugas pemerintahan di delapan kabupaten wilayah Papua Pegunungan, hubungan emosional dan spiritual dengan Jayapura tidak akan pernah terputus.
“Secara administratif kita terbagi, tetapi sebagai orang Papua, kita tetap satu. Tuhan tetap satu di atas tanah ini,” pungkasnya.(Redaksi/Maria)