Indramayu, Suarajurnalis – Pemerintah Kabupaten Indramayu terus berupaya menggali potensi investasi yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Hal ini menjadi topik utama dalam Dialog Jawa Barat hari ini di TVRI Jabar, dengan narasumber Drs. Acep Suherman selaku Koordinator Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal Kabupaten Indramayu, (9/10/2024).
Dalam diskusi tersebut, Acep menjelaskan, iklim investasi di Indramayu saat ini sangat menjanjikan. Menurut Acep, tahun sebelumnya investasi sempat terhambat karena belum adanya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang resmi. Namun, dengan disahkannya Perda No. 9 Tahun 2024, sektor-sektor potensial seperti pertanian dan perikanan mulai dilirik oleh banyak investor.
Indramayu memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, terutama sebagai lumbung pangan nasional. Produksi pertanian di daerah ini diakui unggul secara nasional. Selain itu, sektor perikanan Indramayu dikenal sebagai penghasil ikan terbesar di Jawa Barat, yang makin memperkuat daya tarik bagi para investor.
“Kami menyambut baik investor, baik dari dalam maupun luar negeri. Kami juga telah menyiapkan infrastruktur pendukung seperti jalan tol yang akan memudahkan arus barang masuk dan keluar dari Indramayu,” kata Acep.
Selain itu, kebutuhan dasar seperti air dan listrik sudah tercukupi, sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi para investor yang ingin berinvestasi di Indramayu.
Namun, tantangan yang dihadapi saat ini, menurut Acep, adalah memasarkan potensi investasi daerah kepada pengusaha. Untuk itu, Pemkab Indramayu terus berusaha maksimal menggunakan berbagai media promosi agar menarik lebih banyak investor.
Selain itu, Mal Pelayanan Publik (MPP) yang baru dibangun juga mempermudah proses perizinan, terutama bagi UMKM, dan memberikan akses informasi terkait potensi investasi di Indramayu.
Dalam mendukung pengembangan tenaga kerja lokal, Pemkab Indramayu bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) untuk menyelenggarakan program pelatihan keahlian.
Harapannya, lulusan pelatihan ini dapat diserap oleh perusahaan-perusahaan di Indramayu. Langkah ini diharapkan mampu mengurangi angka pekerja yang harus mencari pekerjaan ke luar daerah atau bahkan ke luar negeri.
Acep juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara investor dan UMKM lokal. Para investor diharapkan bermitra dengan UMKM untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Pelaku usaha harus memperhatikan lingkungan dan masyarakat sekitar, agar pembangunan ini dapat dirasakan manfaatnya oleh semua pihak,” tambahnya.
red: Al Aris