Halal Bihalal Santri Sigaret Choirun Bachir

Indramayu, Suarajurnalis – Pasca idul fitri 1444 H/2003 M masih terasa dirasa, dicerna, bahkan dihayati moment syawalan dengan diisi silaturrahmi disebut berupa tradisi islami yang dipakai masyarakat bilkhusus kalangan nahdliyin dengan istilah halal bihalal.

Tak terkecuali moment terindah syawalan santri sigaret choirun bachir, pasca lebaran bersilaturrahmi ke guru ruhani Romo Kiyai Jamil bin Sabililah Dukuh Kapetakan Cirebon pada Minggu malam 7 Mei 2023.

Sigaret Choirun Bachir (SCB) merupakan metode keilmuwan yang ditemukan oleh Syeh Tofi bin Bunawi Kedokan Gali. SCB berupa dzikrullah dan kanuragan, namun pada hakekatnya berupa taqorrub ilallah.

Dalam pertemuan halal bihalal, Kang Rokibun memaparkan maksud dan tujuan belajar SCB, beliau katakan SCB adalah ilmu adem (red: tenang), elastis bisa dibawa kemana aja dan bisa buat apa saja sesuai keinginan tanda kutip ‘keinginan yang positip yang di ridhoi Allah’.

“ilmu sigaret bisa buat apa saja, pun kadang kita harus mencerna diri apakah itu sifatnya pituduh, halusinasi, ataukah sugesti,” ucapnya.

Kang Rokibun menjabarkan setiap santri akan mengalami pengalaman yang berbeda, apa itu dari penciuman, pendengaran ataukah penglihatan. Dan semua santri SCB akan mengalami fase tersebut.

Sementara Romo Kiyai Jamil, mursyid sigaret choirun bachir thoriqoh naqsyabandiyah wal qodiriyah an nahdliyah berwasiat untuk para murid SCB pengamal sigaret mengatakan sing pada wekel (red: yang rajin).

“Yang istiqomah dzikirnya, lanjutkan puasanya,” pesannya.

Diketahui bahwa sanad keilmuan dan dzikrullah SCB mursyid Kiyai Jamil bin Sabilillah bersambung ke Kiyai Nasir bersambung Kiyai Abbas bersanad ke Syeh Tofi bin Bunawi (shohibul SCB) lalu bersambung Syeh Bunawi bersambung Syeh Tholhah bin Tholabudin Kalisapu bersambung Syeh Khotib Assambas terus naik keatas lagi sampai bertemu sanad Syeh Abdul Qodir Al Jilani dan terus keatas lagi bermursyid sampai bersanad ke Syeh Bahauddin Annaqsyabandi lalu terus lagi bersambung keatas lagi berguru ke guru sampai bersambung kepada Sayidina Ali bin Abi Thalib lalu ke Baginda Nabi Muhamad SAW.

Kita-kita semua para santri SCB akhir jaman, syukur alhamdulillah dapat keilmuan yang bisa langsung bersanad silsilah kepada Sulthonul Auliya Syeh Abdul Qodir Al Jilani Al Baghdadi dan bersambung sanad keatas sampai kepada Sayyidina wa Maulana Muhammad Rasulallahi SAW.

red: Al Aris

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *