Gelombang Pengungsi Meluas, JDP Minta Negara Hadir Lindungi Warga Sipil Papua

Suara Jurnalis | Manokwari, Papua Barat — Juru Bicara Jaringan Damai Papua (JDP), Yan Christian Warinussy, SH, kembali menyerukan kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk segera mengeluarkan perintah penghentian operasi militer dan keamanan di Tanah Papua. Desakan ini disampaikan menyikapi semakin meluasnya dampak kemanusiaan akibat konflik bersenjata yang terus terjadi di sejumlah wilayah Papua.

Menurut Warinussy, operasi militer yang berlangsung di beberapa daerah seperti Kabupaten Intan Jaya (Papua Tengah), Nduga dan Yahukimo (Papua Pegunungan), serta Maybrat (Papua Barat Daya) dan Moskona Utara serta Moskona Utara Jauh (Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat), telah menimbulkan gelombang pengungsian besar-besaran masyarakat sipil.

Bacaan Lainnya

Ia menegaskan, para pengungsi yang kehilangan tempat tinggal dan akses ekonomi memerlukan perhatian serius negara, terutama dalam pemenuhan hak atas kesehatan, gizi, pendidikan, dan perlindungan sosial. “Negara tidak boleh abai terhadap rakyat sipil yang menjadi korban akibat kebijakan keamanan,” ujar Warinussy di Manokwari, Minggu (2/11/2025).

Sebagai jaringan masyarakat sipil di Tanah Papua, JDP menilai bahwa pendekatan militeristik tidak pernah menyelesaikan konflik Papua secara tuntas. Sebaliknya, pendekatan tersebut justru memperpanjang penderitaan warga dan menumbuhkan siklus kekerasan baru yang sulit diakhiri.

Kami mendesak Presiden dan Wakil Presiden segera menarik seluruh pasukan TNI non-organik dari Tanah Papua. Langkah ini menjadi awal penting menuju pembangunan perdamaian sejati,” lanjut Warinussy menegaskan.

Selain kepada pemerintah, JDP juga menyampaikan seruan tegas kepada Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB) agar menghentikan segala bentuk tindakan kekerasan bersenjata yang mengakibatkan jatuhnya korban, baik dari kalangan aparat maupun masyarakat sipil.

JDP mengingatkan bahwa kekerasan dari pihak mana pun tidak akan membawa manfaat bagi rakyat Papua. “Hentikan menembak dan berhenti menumpahkan darah. Mari duduk bersama mencari solusi yang bermartabat,” kata Warinussy dengan nada tegas.

Ia menambahkan, JDP tetap meyakini jalan dialog damai adalah satu-satunya cara untuk membuka harapan bagi masa depan Papua yang adil, aman, dan sejahtera. “Dialog adalah sarana untuk membangun kembali kepercayaan dan keadilan sosial antara negara dan rakyat Papua,” ujarnya.

Mengakhiri pernyataannya, Warinussy menegaskan bahwa konflik bersenjata tidak akan pernah membawa kedamaian. “Pilihan kekerasan hanya akan menambah luka dan duka. Karena itu, hentikan operasi militer sekarang juga, dan mulai langkah damai dari hari ini,” pungkasnya.

(Refly)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *