Indramayu, Suarajurnalis – Komitmen Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar dalam percepatan penurunan stunting (Red: Gagal tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi) menjadi konsen serius bersama sejumlah kepala perangkat daerah melalui berbagai program dan inovasi untuk menciptakan generasi yang unggul dan berdaya saing.
Sesuai amanat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang meminta pemerintah daerah untuk memberikan penanganan stunting yang lebih baik. Tujuannya agar pemerintah bisa mengoptimalkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) serta menikmati periode bonus demografi.
Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo saat membuka Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda Tahun 2023 yang dihadiri Bupati Indramayu Nina Agustina bersama kepala daerah lainnya se-Indonesia, di Sentul International Convention Centre, Kabupaten Bogor Jawa Barat, Selasa (17/1/2023).
Ragam inovasi yang digagas Bupati Indramayu Nina Agustina dalam meminimalisir dan mencegah stunting hingga kini dilakukan secara konvergensi baik dari perangkat daerah maupun pihak terkait, seperti Inovasi Gerakan Penurunan Stunting Indramayu Terpadu (Gesit) yang terdiri dari unsur kesehatan, kecamatan, desa hingga Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).
Bupati Nina Agustina menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berhasil menurunkan angka stunting Indramayu Tahun 2022 diangka 14,4 persen dari sebelumnya pada tahun 2019 prevalensinya pada angka 29, 9 persen.
“Terima kasih banyak untuk semuanya. Apresiasinya ini untuk Indramayu atas keberhasilan penurunan stunting hingga mencapai angka 14,4%,” katanya.
Bupati Nina menambahkan, dirinya akan memantau secara langsung perkembangan penurunan angka stunting yang ada di Kabupaten Indramayu dengan menggunakan berbagai komponen yang menjadi satu kesatuan sistem aplikasi.
“Dengan sebuah aplikasi, kini dapat secara langsung memonitor langsung kasus stunting di Kabupaten Indramayu. Ini terwujud berkat kerja sama yang dilakukan antara eksekutif, legislatif, dan juga unsur-unsur posyandu dan PKK,” tambahnya.
Bupati Nina Agustina pun menggagas program gerakan orang tua asuh balita stunting. Program ini melibatkan para pejabat setingkat eselon II, III, IV. Para pejabat di lingkungan Pemkab Indramayu diminta menjadi orang tua asuh anak stunting dengan memberikan bantuan makanan tambahan bergizi kepada balita yang terindikasi stunting.
Selain itu juga bupati Nina Agustina memerintahkan camat dan kuwu untuk memanfaatkan lahan pekarangan sebagai pusat pangan (Puspa). Lahan pekarangan kecamatan dan desa disulap menjadi kebun aneka tanaman pangan dan juga tempat pemeliharaan ikan.
red: Al Aris
Bupati Nina Agustina Hadiri Rakornas Kepala Daerah se-Indonesia Tahun 2023
