Suara Jurnalis | Nabire, Papua Tengah — Maraknya praktik judi togel di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, menjadi perhatian serius berbagai kalangan. Aktivitas ini dinilai menjadi ancaman besar, khususnya bagi masyarakat dengan penghasilan rendah.
Permainan togel, yang seolah menjadi candu baru di tengah masyarakat, kini tak hanya berdampak ekonomi, tetapi juga sosial dan moral. Banyak keluarga kehilangan arah karena ketergantungan pada hasil judi yang tidak pasti.
Menanggapi kondisi ini, Bupati Nabire, Mesak Magai, mengeluarkan imbauan tegas kepada seluruh masyarakat agar meninggalkan kebiasaan berjudi dan kembali menghidupkan sektor pertanian keluarga.
“Artinya, masyarakat jangan mengasapi dapur dengan uang togel atau uang hasil palak. Masyarakat harus mengasapi dapur dengan hasil kebun,” tegas Bupati Mesak, sebagaimana dikutip dari Tribun Papua Tengah pada tanggal 5 mei 2025.
Menurutnya, aktivitas berkebun bukan hanya memberikan penghasilan yang halal, tetapi juga menciptakan kemandirian ekonomi jangka panjang bagi keluarga di Nabire.
Bupati Mesak menilai bahwa sektor pertanian memiliki potensi besar jika dikelola secara serius. Ia bahkan menjanjikan dukungan dari pemerintah daerah berupa penyediaan bibit, pelatihan, dan akses pasar.
“Kita punya tanah yang subur dan banyak sumber daya alam. Sayang kalau disia-siakan hanya karena tergiur uang cepat dari togel,” tambahnya.
Namun demikian, imbauan moral dari kepala daerah tidak cukup jika tidak didukung oleh penegakan hukum yang tegas. Hal ini disampaikan oleh Ketua BPI KPNPA RI, Hardin Otong, yang menyoroti lemahnya tindakan aparat terhadap maraknya judi togel di wilayah tersebut.
Hardin mendesak Kapolda Papua Tengah melalui Kapolres Nabire agar segera mengambil langkah hukum nyata dalam memberantas penyakit masyarakat seperti togel.
“Kalau Kapolda Papua Tengah tidak mampu memberantas judi togel, maka kami minta Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk segera mengevaluasi, bahkan mencopotnya,” ujar Hardin dalam keterangannya. Senin, (09/06/2025).
Menurutnya, aparat penegak hukum tidak boleh membiarkan perjudian merajalela dan menghancurkan masa depan generasi muda di Papua Tengah.
Ia juga menyebutkan bahwa ketidaktegasan aparat bisa memunculkan kecurigaan adanya pembiaran atau bahkan keterlibatan oknum tertentu dalam aktivitas ilegal ini.
Hardin menyatakan BPI KPNPA RI siap mendukung upaya penegakan hukum di Papua Tengah jika aparat serius dalam memberantas judi togel hingga ke akar-akarnya.
“Kami ingin masyarakat Nabire hidup sehat secara ekonomi dan mental. Tidak ada masa depan yang dibangun dari uang hasil togel,” tegasnya.
Dengan kombinasi antara pendekatan pembangunan ekonomi dari pemerintah daerah dan tindakan tegas dari aparat penegak hukum, diharapkan penyakit masyarakat seperti judi togel bisa diberantas dari Nabire.
Imbauan Bupati Nabire dan desakan dari masyarakat sipil ini menjadi sinyal penting bahwa sudah saatnya Papua Tengah bersih dari perjudian dan kembali fokus pada pembangunan yang berkelanjutan.
(Refly)