Muarojambi — suarajurnalis.online Kepala Desa Bakti Mulya dengan tegas membantah tuduhan miring yang beredar di sejumlah media terkait dugaan praktik pungutan liar (pungli) di wilayahnya. Dalam klarifikasinya, Kades menyebut bahwa pemberitaan yang menuduh dirinya mengoordinir warga untuk memungut biaya Rp1 juta bagi kendaraan yang melintas adalah tidak benar sama sekali dan sengaja dibuat untuk mencemarkan nama baiknya.
Menurut penjelasan Kepala Desa Bakti Mulya, tidak pernah ada perintah atau arahan dari pihak desa untuk membuat portal maupun melakukan pungutan terhadap kendaraan yang lewat. Portal yang disebut dalam pemberitaan tersebut merupakan inisiatif warga tertentu tanpa sepengetahuan pemerintah desa, dan sudah ditertibkan setelah dilakukan mediasi bersama aparat setempat.
“Saya selaku Kepala Desa Bakti Mulya sangat menyayangkan adanya berita yang tidak berimbang dan tanpa konfirmasi. Ini jelas mencemarkan nama baik saya dan pemerintahan desa,” ujar Kades Bakti Mulya saat dimintai tanggapan.
Ia juga menegaskan bahwa pihaknya selalu terbuka terhadap proses hukum dan siap bekerja sama dengan aparat kepolisian maupun pihak kecamatan untuk meluruskan informasi yang beredar.
Lebih lanjut, Kades menilai pemberitaan tersebut terkesan tendensius dan penuh rekayasa, karena tidak memuat klarifikasi dari pihak pemerintah desa. “Kami meminta agar media yang menyebarkan berita palsu ini segera melakukan ralat dan klarifikasi, karena ini bisa berdampak pada kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa,” tambahnya.
Pemerintah Desa Bakti Mulya kini tengah menyiapkan langkah hukum untuk menindaklanjuti penyebaran berita bohong yang dianggap merugikan nama baik dan citra kepala desa.
