Warinussy Desak Kapolresta Manokwari Tangkap 9 Oknum Pelaku Premanisme di SMK Kehutanan

Oplus_131072

Suara Jurnalis | Manokwari, – Kekerasan yang terjadi di lingkungan pendidikan kembali mencuat. Frengki Besalliel Rumawak (16), siswa SMK Kehutanan Manokwari, bersama dua rekannya, Imanuel Makbon dan Rifky Rumbekwan, diduga mengalami pengeroyokan brutal selama lima jam oleh sembilan oknum alumni dan siswa di halaman sekolah, Senin (10/3).

Sebagai kuasa hukum korban, Yan Christian Warinussy SH mendesak Kapolresta Manokwari Kombes Pol RB Simangunsong dan jajarannya untuk segera menangkap para pelaku.

Bacaan Lainnya

“Klien saya dan dua rekannya diikat dengan tangan ke belakang pada tiang kayu. Mereka kemudian dipukul bergantian di wajah dan sekujur tubuh. Bahkan, mereka sempat disetrum oleh para pelaku,” ungkap Warinussy dalam keterangan resmi. Sabtu, (15/03/2025).

Adapun Daftar 9 Oknum Pelaku, Hengky Miokbun, Ucu Sada, David, Mambri Mambraku, Ahmad Dani, Sorgi, Lionel Masombe, Aldo Mirino

Menurut kliennya, tindakan keji ini bukan kali pertama terjadi. Beberapa siswa lain juga mengalami perlakuan serupa.

“Lebih mengejutkan lagi, menurut keterangan orang tua siswa, empat dari sembilan pelaku adalah alumni yang direkrut sebagai tenaga pengamanan sekolah. Mereka kerap mengonsumsi minuman beralkohol dan melakukan penganiayaan terhadap siswa,” kata Warinussy.

Namun, pihak sekolah diduga melakukan pembiaran terhadap kejadian ini. Manajemen sekolah, termasuk pimpinan, terkesan tidak mengontrol situasi meskipun tidak ada aturan yang membolehkan praktik kekerasan semacam ini.

Warinussy menegaskan bahwa Kapolresta Manokwari Kombes Pol RB Simangunsong harus segera menangkap para pelaku untuk memastikan hukum ditegakkan dan keadilan bagi korban segera terwujud.

“Kami berharap pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporan ini dan menegakkan hukum terhadap pelaku, tanpa pandang bulu,” tegas Warinussy.

Insiden ini menambah daftar panjang kasus kekerasan di lingkungan pendidikan. Aparat hukum dan pihak sekolah harus segera bertindak agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

(Refly)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *