Turnamen Sabung Ayam di Timika Disorot, Taruhan Ratusan Juta dan Dugaan Keterlibatan “Oknum Aparat”

Suara Jurnalis | Timika, Papua Tengah – Judi sabung ayam berskala besar yang digelar di Arena Beringin Indah menjadi perhatian publik di Kabupaten Mimika. Acara yang berlangsung pada 24-26 Januari ini diduga melibatkan taruhan hingga ratusan juta rupiah dan mendapat dukungan dari oknum aparat TNI sebagai “beking”.

Turnamen ini diorganisir menyerupai ajang resmi, dengan hadiah total Rp 100 juta dan biaya pendaftaran Rp 25 juta per tim. Peserta diwajibkan memenuhi sejumlah persyaratan, seperti berat ayam antara 1.900-2.800 gram, dan larangan pengambilan foto atau video kecuali oleh panitia. Minimum taruhan per pertandingan ditetapkan sebesar Rp 11 juta dan seluruh transaksi dilakukan tunai.

Bacaan Lainnya

Seorang sumber anonim mengatakan bahwa sabung ayam di wilayah ini telah berlangsung lama, tetapi baru kali ini diadakan dalam skala besar.

“Sabung ayam ini sudah lama ada, tapi kali ini diorganisir besar-besaran seperti turnamen resmi. Bahkan menggunakan pisau,” ujarnya pada Kamis (23/01/2025).

Kegiatan ini memicu kritik keras dari masyarakat yang menilai bahwa turnamen ini melanggar hukum dan tetap berlangsung berkat dukungan aparat.

“Kegiatan ini melanggar hukum, namun berjalan tanpa hambatan karena diduga dibekingi aparat. Ini harus diusut,” ujar salah seorang warga.

Masyarakat mendesak Kapolres Mimika untuk menindak tegas kegiatan tersebut sesuai Pasal 303 KUHP tentang perjudian.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Mimika AKBP Billyandha Hildiario Budiman menyatakan belum menerima laporan resmi terkait acara ini.

“Belum ada pemberitahuan ke saya. Akan di cek dulu. Terima kasih atas informasinya. Sudah saya teruskan ke Kasat Reskrim,” tegasnya.

Sementara itu, panitia acara berdalih bahwa kegiatan ini bukan perjudian melainkan sebuah “event”.

“Ini bukan judi, pak, tapi event. Nanti kami akan berikan nomor untuk informasi lebih lanjut,” ujar salah satu panitia secara singkat.

Meski demikian, masyarakat tetap mengecam kegiatan ini karena dinilai merusak moralitas dan ketertiban. Dugaan keterlibatan aparat keamanan semakin memperkeruh suasana, mendorong masyarakat untuk meminta tindakan tegas dari Aparat Penegak Hukum (APH).

“Kami harap Kapolres Mimika segera bertindak tegas menutup kegiatan ini dan memproses pihak-pihak yang terlibat. Jangan biarkan judi ini terus merajalela,” pungkas salah satu warga.

(Refly)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *