Indramayu, Suarajurnalis – Tradisi masyarakat islam sarungan selalu menjaga tata krama dan menjaga etika kepada para sepuh, para orang tua terdahulu yang sudah mendahului kita semua. Salah satunya dengan mengadakan haul atau peringatan pada orang yang sudah meninggal dunia.
Menurut sebagian orang, bahwa haul merupakan tradisi peringatan kematian seseorang yang diadakan setahun sekali dengan tujuan mendoakan ahli kubur agar semua amal ibadah yang dilakukannya diterima Allah sekaligus mengenang keteladanan semasa hidup dari tokoh yang diperingati tersebut.
Salah satu tokoh yang diperingati dengan haul adalah Mbah Buyut Khasan Soleh bertempat langsung di makbaroh di Desa Sukawera Kecamatan Kertasemaya Kabupaten Indramayu, (15/10/2024).
Menurut Kang Sabar selaku Khodim Makbaroh dan salah satu keturunan langsung dari Mbah Buyut Khasan Soleh mengatakan, haul ini rutin dilaksanakan setiap setahun sekali.
“Haul Mbah Khasan ini dilaksanakan untuk mengumpulkan anak cucu cicit mantu, dan tujuannya tiada lain silaturrahmi keluarga besar Mbah Khasan Soleh dan juga masyarakat sekitar,” jelasnya.
Kang Sabar menambahkan, tujuan dari haul ini sekaligus menjaga tradisi tadhim kepada leluhur para orang tua yang sudah mendahului kita.
Diketahui, acara haul ini digelar dari pagi sampai sore dimulai dengan sema’an al qur’an, dilanjut dengan maulid al barjanzi marhabanan, tawasul tahlil, dan tausiyah ceramah agama, lalu ditutup dengan do’a terakhir santapan jasmani makan bareng bersama warga.
Hadir dalam acara haul ini Kiai Marzuki yang mimpin do’a khotmil qur’an, Kiai Nashori yang mimpin tahlil, dan KH. Mukhlisin Muzarie yang mengisi wejangan mau’idzoh hasanah, serta masyarakat para tamu undangan.
KH. Mukhlisin Muzarie menjelaskan dalam ceramahnya, bahwa Mbah Buyut Khasan Soleh itu juga dikenal dengan sebutan Mbah Dawam.
red: Al Aris