Indramayu, Suarajurnalis – Indonesia dikenal dengan keragaman budaya yang kaya, salah satunya adalah warisan wastra atau kain tradisional yang tersebar di berbagai daerah.
Salah satu wastra yang menyimpan cerita, keunikan, dan nilai estetika tinggi adalah Wastra yang berasal dari pesisir utara Pulau Jawa yakni Kabupaten Indramayu. Berbeda dari daerah lain, Wastra Indramayu memiliki ciri khas dan sejarah yang kental dengan kehidupan masyarakat pesisir.
Kabupaten Indramayu mempunyai Karya Wastra terbaik sampai saat ini. Diantaranya, Batik Tulis Dermayu, Batik Complongan, Tenun Gedogan Junti, dan Kain Bordir Sukawera.
Wastra Indramayu beberapa diantaranya sudah mendapat pengakuan dari berbagai pihak, yaitu Batik Tulis Dermayu yang merupakan warisan budaya Indramayu yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia pada tahun 2021.
Berikutnya, pada tahun 2022 Batik Tulis Complongan Indramayu juga telah mendapatkan sertifikat indikasi geografis oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Dengan diperolehnya indikasi geografis ini tentu menjadi kebanggaan semua pihak serta menambah ragam budaya dan produk unggulan khas Indramayu. Sehingga patut dilanjutkan pelestariannya melalui berbagai kegiatan.
Beberapa waktu yang lalu karya inovasi Batik Complongan juga sudah dibuatkan ruang publik digital Batik Complongan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia melalui Yayasan Karacitra Indonesia.
Wastra Indramayu harus dikenal bukan saja oleh masyarakat Indramayu, namun juga harus dikenal oleh masyarakat luas secara nasional maupun luar negeri. Masyarakat harus bangga mengenakan batik khas indramayu, sebagai identitas budaya Indramayu. Oleh karena itu harus diciptakan bagaimana cara semua kalangan tertarik untuk mengenakan batik indramayu.
Berbagai hasrat tersebut coba di rangkai dalam suatu event yang fenomenal yakni ‘Pesona Wastra Indramayu’ yang dipusatkan di Gedung Landraad Alun-alun Puspawangi Indramayu, Rabu (18/9/2024) lalu.
Ketua Pelaksana Pesona Wastra Indramayu, CH Iin Indrayanti mengatakan, kegiatan tersebut merupakan upayanya melestarikan serta mengembangkan Wastra Indramayu melalui lomba desain baju dengan bahan dasar Batik Complongan, dengan variasi Tenun Gedogan Junti serta Bordir Sukawera dan menampilkan hasil karya desain dari 20 finalis peserta lomba yang kemudian dipamerkan melalui fashion show.
Selain itu digelar pula pameran batik dari para perajin batik Indramayu untuk mempromosikan produk-produk unggulannya terutama Batik Tulis Complongan, juga sebagai upaya menggali bakat dan potensi generasi muda khususnya, dan umumnya masyarakat Indramayu dalam mengembangkan kemampuan mendesain Wastra Indramayu.
“Hasil para perancang muda Indramayu yang sebagaian besar masih pelajar dan mahasiswa ini sangat luar biasa keren,” kata Iin.