Suara Jurnalis | Manokwari – Kapolda Papua Barat, Irjen Polisi Johnny Eddizon Isir, SIK, MTCP, bersama Kapolresta Manokwari, Kombes Polisi RB Simangunsong, perlu segera mengambil langkah hukum yang tegas terhadap peredaran senjata api ilegal yang marak terjadi di Kota Manokwari dan sekitarnya, yang merupakan Ibu Kota Provinsi Papua Barat dan dikenal sebagai Kota Injil.
Hal itu disampaikan oleh Yan Christian Warinussy kepada media melalui pesan tertulis. Minggu, (25/08/2024)
Menurutnya, peredaran senjata api secara ilegal ini telah meluas hingga ke daerah pedalaman seperti Warmare, Prafi, Masni (Warpramasi), serta wilayah Pegunungan Arfak dan Manokwari Selatan.
“Situasi ini sudah sangat mengkhawatirkan dan mengancam keamanan warga sipil. Oleh karena itu, sangat penting bagi Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat, serta Pemerintah Kabupaten Manokwari, Pegunungan Arfak, dan Manokwari Selatan untuk mendukung aparat kepolisian setempat dalam melakukan penegakan hukum terhadap peredaran senjata api ilegal, ” ujarnya.
Ia menjelaskan, jenis senjata yang beredar secara ilegal, seperti senjata api rakitan, senjata organisasi seperti M-16, AK-47, Mousser, dan pistol revolver, tidak seharusnya dijadikan sebagai mas kawin.
“Berdasarkan informasi yang saya peroleh sebagai Advokat, Pembela Hak Asasi Manusia, dan aktivis Organisasi Masyarakat Sipil (Non-Governmental Organization/NGO) di Manokwari, senjata yang dahulu digunakan oleh Suku Besar Arfak sebagai mas kawin adalah senjata jenis double lop, peninggalan Tentara Dai Nippon (Jepang). Jika kini senjata tersebut digantikan dengan jenis lain, hal ini seharusnya didialogkan terlebih dahulu dengan aparat penegak hukum, ” jelasnya.
“Kapolda Papua Barat dan Kapolresta Manokwari segera menunjukkan ketegasan dan keberanian dalam menegakkan hukum
“Keamanan dan ketertiban masyarakat di Manokwari dan sekitarnya akan lebih terjamin jika Kapolda Jenderal Isir dan Kapolresta Manokwari Kombes Polisi Simangunsong menunjukkan ketegasan dan keberanian dalam menegakkan hukum sejak saat ini.
(Refly)
