Suara Jurnalis | Manokwari – Jaringan Damai Papua adalah organisasi yang aktif dalam mendorong perdamaian dan pembangunan di Papua, serta bekerja untuk mempromosikan dialog dan kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah.
TNI dan Polri berhasil mengevakuasi jenazah almarhum Glen Malcolm Conning dari lokasi insiden yang dikenal memiliki medan yang sulit dan kondisi keamanan yang menantang.
Juru Bicara Jaringan Damai Papua memberikan apresiasi yang tinggi atas keberhasilan dan dedikasi yang ditunjukkan oleh TNI dan Polri dalam menjalankan tugas evakuasi ini.Operasi ini menunjukkan kerja sama dan koordinasi yang baik antara berbagai pihak untuk memastikan keselamatan dan keamanan di wilayah tersebut.
“Jaringan Damai Papua (JDP) memberi apresiasi yang tinggi kepada personil Satgas Operasi Damai Cartenz dan jajaran TNI serta Polri dari Timika, Provinsi Papua Tengah yang telah berhasil mengevakuasi jenasah almarhum Pilot helikopter milik PT.Intan Angkasa Air Service, almarhum Mr.Glen Malcolm Conning dari Distrik Alamat, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah ke Timika, ” kata juru bicara Jaringan Damai Papua Yan Christian Warinussy SH. Selasa (06/08/2024).
Apresiasi tersebut disampaikan Juru Bicara Jaringan Damai Papua, Yan Christian Warinussy SH kepada media melalui pesan tertulis. Selasa (06/08/2024).
“Sebagai Juru Bicara JDP, saya mendorong otoritas sipil dan militer setempat untuk segera memastikan dilakukannnya investigasi kriminal di bawah pimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Papua Irjen Pol.Mathius D.Fachiri untuk mengungkap secara tuntas kasus pembunuhan ini, ” ujarnya.
JDP juga senantiasa mendesak agar otoritas sipil dan militer di Indonesia memastikan keterlibatan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Komnas HAM RI) dalam ikut menyelidiki peristiwa pembunuhan yang diduga menimpa pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut pada Senin (5/8).
“Penyelidikan independen dengan melibatkan Komnas HAM RI urgen dan mendesak, guna mengungkap secara independen peristiwa yang kelam tersebut. Tuduhan sepihak bahwa Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) terlibat atas peristiwa kematian tragis Pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut harus dibuka secara terang benderang. Menurut JDP ini urgen dan mendesak demi menghindari peristiwa pembebasan sandera peneliti asing pada Ekspedisi Lorentz 1995 di Mapenduma, Kabupaten Nduga tahun 1996, ” pungkasnya.
(Refly).