Suara Jurnalis | Manokwari – Penangkapan diduga pelaku percobaan pembunuhan terhadap advokat dan pembela hak asasi manusia (HAM) menunjukkan bahwa aparat kepolisian berhasil mengamankan tersangka yang terlibat dalam aksi kriminal tersebut.
Keberhasilan ini merupakan langkah penting dalam upaya penegakan hukum dan perlindungan terhadap mereka yang bekerja di bidang advokasi dan pembelaan HAM, yang sering kali menghadapi berbagai ancaman dan kekerasan dalam menjalankan tugasnya.
Dalam kasus ini, advokat dan pembela HAM menjadi target serangan, yang mengindikasikan adanya ancaman terhadap upaya perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia.
Penangkapan tersangka ini diharapkan dapat memberikan efek jera kepada pelaku lain yang berniat melakukan tindakan serupa, serta meningkatkan rasa aman bagi para advokat dan aktivis HAM yang berjuang demi keadilan dan perlindungan hak-hak sipil.
Polisi biasanya akan melanjutkan proses penyelidikan untuk memastikan motif dan kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat.
Dalam konteks ini, kerjasama antara aparat penegak hukum dan organisasi HAM sangat penting untuk memastikan keadilan ditegakkan dan perlindungan terhadap advokat serta aktivis HAM lebih terjamin di masa depan.
Advokat dan Pembela Hak Asasi Manusia (HAM) serta Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari Yan Christian Warinussy SH memberikan apresiasi terhadap keluarga Saiba.
Apresiasi terhadap keluarga Saiba tersebut disampaikan Warinussy karena sudah mendatangi kediaman Keluarga Yan Christian Warinussy.
Saya sebagai Advokat dan Pembela Hak Asasi Manusia (HAM) serta Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari memberi apresiasi keluarga Saiba yang semalam (Senin, 22/7) mendatangi rumah kediaman kami dan memberi penjelasan bahwa pihaknya pada saat terjadinya percobaan pembunuhan yang menimpa saya (Rabu, 17/7) sekira pukul 15:36 wit, mereka (keluarga Saiba) masih berada dan sedang mengikuti persidangan perkara praperadilan di Pengadilan Negeri (PN) Manokwari, ” kata Warinussy kepada media melalui pesan tertulis. Senin (22/07/2024).
Sehingga, lanjut Warinussy, oleh Ibu Penina Saiba yang menjelaskan bahwa keluarga Saiba sama sekali tidak mengenal Warinussy dan cukup kaget ketika mendengar bahwa Warinussy mengalami percobaan pembunuhan tersebut.
“Istri saya Nyonya Merry Wambrauw juga sama sekali tidak mencurigai ataupun meyakini bahwa yang diduga melakukan percobaan pembunuhan terhadap diri saya adalah oknum dari keluarga Saiba tersebut, ” ujarnya.
Bahkan, kata Warinussy , sangat prihatin ketika mendengar bahwa salah satu keluarga Saiba yaitu Yermias Saiba telah “dijemput” oleh oknum anggota Polda Papua Barat dan “dibawa” sejak pagi hari Senin hingga malam ini sebagai diakui keluarga Saiba tersebut.
“Kami mohon agar proses penyelidikan dugaan tindak pidana pembunuhan yang menimpa diri saya tersebut dapat diselidiki secara profesional dan sesuai KUHAP untuk menemukan sang terduga pelaku yang keluarga saya menduga merupakan orang profesional dan terlatih, ” pungkasnya.
(Refly)