Jama’ah Hadiyyu Al Aqsha Sowan Ke KH. Zam Zami Amin Babakan Ciwaringin Cirebon.

Indramayu, Suarajurnalis – Setahun sudah jam’iyyah hadiyyu Al Aqsha berjalan dan rutinan mingguan di setiap malam Sabtu bertempat di serambi masjid jami’ al aqsha yang beralamat Gang 4 Selatan Desa Karangampel Kidul Kecamatan Karangampel Kabupaten Indramayu Jawa Barat.

Jama’ah jam’iyyah hadiyyu al aqsha pada Senin malam Selasa tanggal 16 Oktober 2023 mengadakan agenda pra milad yaitu sowan ke mursyid shohibul ijazah Romo KH. Zam Zami Amin. Dilanjutkan berziarah ke sesepuh Babakan maqbaroh KH. Hanan, KH. Amin Halim, serta Sunan Gunung Jati Cirebon.

Ustadz Nurhakim selaku pembimbing hadiyyu mengatakan ucapan syukur nikmat tak terasa berjalannya waktu bahwa hadiyyu al aqsha sudah menginjak satu tahun, itu artinya milad yang pertama.

“Puji syukur kepada Allah SWT atas beberapa nikmat iman, islam, dan sehat lahir dan batin, sehingga pada hari Senin, 16 Oktober 2023, saya dan kami pengurus serta jama’ah jam’iyyah hadiyyu masjid Jami’ Al Aqsho Karangampel Kidul bisa sowan ke mamah Yai Zam Zami Amin pengasuh ponpes Babakan Ciwaringin Cirebon,” ucapnya.

Kang Hakim melanjutkan, agenda selanjutnya dengan ziarah ke maqbaroh Syaikhuna Hanan, Syaikhuna Amin Halim dan Syekh Syarif Hidayatullah Sunan Gunung jati Cirebon.

Menurutnya, ini baru pertama sowan yang berkesan karena jama’ah dapat oleh-oleh ijazah aurad hadiyyu langsung dari mamah Yai Zam Zami Amin pengasuh ponpes Babakan Ciwaringin Cirebon (ketua MUI Cirebon, Mursyid TQN Jabar).

“Ini langsung dapat ijazah aurad hadiyyu dari mamah Yai, saya ucapkan terima kasih banyak kepada seluruh jama’ah dan permohonan ma’af yg sedalam-dalamnya manakala ada hal yg tidak berkenan di hati bapak dan ibu semuanya, untuk mamah Yai Zam Zami matur kesuwun atas ijazahnya,” ucapnya.

KH. Zam Zami Amin menyampaikan bahwa hadiyyu niku merupakan dzikiran yang sudah mendunia, meliputi negara Hongkong, Jerman, inggris,Mesir, Saudi arabia, dan negara-negara lain yg belum di sebut satu persatu.

“Dzikir hadiyyu niku meliputi asmaul husna, surat Al qur’an, sholawat Nabi, dzikirnya Nabi Nuh, dan lain lain,” jelasnya.

Menurut Romo Yai Zam Zami bahwa dzikir hadiyyu niku hati kita mendapatkan ketenangan, baik ketenangan lahir maupun batin. Dan sekaligus di ijazah Hadiyyu langsung oleh Beliau.

Disambung dengan pertanyaan dari salah satu jama’ah yaitu Abah Sutadi Shaleh Ketua panitia PHBI bertanya, ‘Romo Yai ngapunten seteleh di ijazah hadiyyu langsung, apakah boleh saya mengadakan hadiyyuan di musholla pribadi’, tanyanya.

Oleh Yai Zam Zami pun langsung menjawab, ‘mangga mawon kang’, jawabnya.

red: Al Aris

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *